1 Kor. 1:4-9
Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.
Surat 1 Korintus ini
ditulis oleh Rasul Paulus sendiri saat ia sedang berada dipenjara Roma. Kota Korintus
sendiri merupakan salah satu ibukota Yunani pada saat itu kota ini juga merupakan salah satu pusat perdagangan bersama dengan beberapa
kota lain seperti Efesus, dll.
Pada saat Paulus menulis
surat ini, keadaan jemaat di Korintus sedang dalam kekacauan moral yang begitu
rupa. Diantara mereka banyak yang mesuk dalam kesesatan karena penyimpangan
ajaran-ajaran dewa-dewa Yunani pada saat itu.
Dibagian lain dalam
kehidupan berkeluarga, mereka juga mengalami degradasi moral yang luar biasa.
Juga didalam pelayanan dengan berbagai karunia yang mereka miliki, mereka
saling beranggapan bahwa karunia merekalah yang paling baik daripada yang orang
lain miliki.
Melihat situasi seperti
ini, rasul Paulus sangat ingin menasehati mereka dengan kasih. Hal ini nampak
dari ayat 3, Paulus megatakan bahwa ia mengucap syukur kepada Tuhan karena
mereka. Kalimat pembuka ini sengaja diberikan Paulus kepada jemaat agar dalam
teguran-teguran yang ia sampaikan dalam pasal-pasal selanjutnya dapat diterima
oleh jemaat.
Kisah ini mengajarkan
kepada kita juga sebagai orang percaya dalam mengahadapi situasi yang membuat
kita marah atau ada orang-orang yang sengaja membuat kita marah, kita dapat
mengatasinya dengan kepala dingin atau menegurnya dengan kasih sehingga kitapun
tidak mengalami penolakan.
Dibagian lain, kit a juga dapat belajar dari gaya hidup jemaat
Korintus, untuk tidak berlaku sombong dengan setiap kepercayaan yang TUHAN
berikan kepada kita, terutama dalam karunia!
Karena hebat bagaimanapun
kita dengan karunia yang kita miliki tetapi jika kita kehilangan sikap rendah
hati atau hati yang penuh dengan kasih, maka sesungguhnya pelayanan-pelayanan
yang kita lakukan, hanyalah kesia-siaan belaka!
Karena itu Rasul Paulus
dalam 1 Kor. 13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan
kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. Milikilah 3 hal ini,
niscaya kita akan semakin berkenan dihadapan TUHAN! Amin.
= Mama Rama =